Senin, 28 Maret 2011

Steven Seagal: "Hidup Bukanlah mengenai Apa yang Terbaik atau yang Terburuk!"

Hidup Bukanlah mengenai Apa yang Terbaik atau yang Terburuk! 

by Steven Seagal


Hidup Bukanlah mengenai Apa yang Terbaik
atau yang Terburuk!
Steven Seagal


Dalam sebuah wawancara dengan penulis naskah Stanley Weiser, ahli seni bela diri dan bintang film aksi Steven Seagal berbicara tentang praktek Buddhisnya selama bertahun-tahun dan guru gurunya:

Apakah Anda mengenal ajaran Buddha sewaktu Anda belajar bela diri?
Jujur saja, saya sendiri juga tidak pasti. Saya terlahir dengan kesadaran spiritual yang dalam dan selama bertahun-tahun saya mempelajari berbagai aliran. Saya pergi ke Jepang pada akhir tahun 60-an dan mulai belajar Zen. Saya mengunjungi biara-biara, belajar tentang agama Buddha dan menerima petunjuk-petunjuk spiritual. Ini merupakan awal bagi saya, jalan yang saya percayai sebagaimana seharusnya pengembangan fisik manusia melalui seni bela diri dan memoles sisi spiritual secara bersamaan.

Anda juga belajar akupuntur?
Benar. Di sanalah saya pada mulanya diperkenalkan pada Buddhisme Tibet. Ada beberapa lama yang datang dari Tibet. Mereka menderita sakit dan telah disiksa. Karena saya belajar akupuntur, saya diminta untuk mencoba menolong beberapa dari mereka, walaupun saya tidak dapat berbahasa Tibet. Kami pada akhirnya dapat berkomunikasi. Saya belajar sedikit bahasa Tibet dan menjadi sangat dekat dengan mereka.

Siapa guru utama Anda?
Pada dasarnya, bagi saya Yang Mulia Dilgo Khyentse Rinpoche adalah yang paling berpengaruh, dan sekarang saya sangat dekat dengan Minling Trichen dan Yang Mulia Penor Rinpoche.

Apakah Anda mempunyai ingatan tentang kehidupan Anda yang lampau?
Sejak pertama kali saya pergi ke India dan bermeditasi, saya ada memperoleh ingatan-ingatan yang tidak begitu jelas. Baru beberapa hari yang lalu, saya sedang duduk bersama seorang lama dan satu hal yang dikatakannya kepada saya adalah bahwa saya memiliki kesan baik yang sangat berpengaruh dari beberapa kehidupan lampau saya, dan oleh karena itu pencapaian saya akan lebih cepat terwujud dibandingkan pada kebanyakan orang lainnya.

Tentu saja, semakin lama Anda berlatih, Anda akan mampu mengembangkan beberapa jenis kemampuan. Tetapi hal-hal tersebut tidaklah penting. Apa yang penting adalah apa yang Anda perbuat dengan hidup Anda. Saya juga tidak menganggap penting mengenai siapa saya di kehidupan yang lampau; yang terpenting adalah siapa diri saya di kehidupan sekarang.

Dan apa yang saya lakukan dalam hidup ini baru layak dikatakan penting hanya jika saya bisa meringankan penderitaan orang lain, membuat dunia menjadi tempat yang lebih baik, melayani Buddha dan umat manusia, dan menanamkan benih bodhicitta (kondisi pikiran yang murni sebagaimana adanya) dalam hati setiap orang.

Jadi, apakah latihan Anda telah berlangsung cukup lama?
Oh, saya telah sedang melakukan meditasi secara serius dengan cara saya sendiri selama sekitar (lebih dari) dua puluh tujuh tahun.

Ketika Anda menjadi bintang film, bagaimana hal tersebut mempengaruhi ego Anda? Apakah Anda bisa lepas kendali?
Ketika saya di Jepang, orang-orang ‘mengagung-agungkan’ saya, dan alasan saya meninggalkan tempat itu adalah karena keadaan seperti itu bagaikan sebuah perangkap yang mematikan. Itulah sebabnya saya meneruskan latihan spiritual saya di Amerika. Saya pikir ‘pengagung-agungan’ seperti itu bukanlah salah satu masalah terbesar saya dalam hidup karena saya cukup beruntung telah lama memahami apa sesungguhnya suatu pujian dan kekuasaan. Menurut saya, hambatan terbesar adalah kurangnya pemahaman tentang perjalanan tersebut.

Ada satu ungkapan Buddhis yang berbunyi, “Mulailah dengan menaklukkan kekotoran batin terbesar terlebih dahulu.” Menurut Anda, apa yang menjadi kekotoran batin terbesar Anda?
Tidak benar-benar memahami perbedaan antara keinginan untuk mencapai kesempurnaan spiritual demi kebaikan semua makhluk hidup, dan untuk memuaskan diri saya! Inilah yang membuat saya bingung sewaktu saya muda dulu: saya pikir bahwa jika saya mampu memuaskan diri saya secara spiritual sampai pada pencapaian tingkat spiritual yang tinggi maka saya akan bisa melakukan hal-hal yang jauh lebih baik di dunia dan itu akan menjadi suatu hal yang baik bagi saya, dan oleh karena itu juga baik bagi semua orang yang lain. Dulu saya terlalu apatis dan bodoh untuk menyadari bahwa semua pada dasarnya adalah demi kebaikan semua makhluk hidup. Ini merupakan suatu hambatan terbesar yang pernah saya hadapi dan membuat saya sangat menderita.

Apakah Anda sering melakukan sujud?
Melakukan sujud adalah hal yang paling saya suka di dunia ini. Saat ini saya sedang mencoba menyederhanakan semua latihan-latihan pencerahan yang mungkin terlintas di benak saya, semua metodeTantra yang telah saya coba pelajari, dan saya juga mulai mencoba berkonsentrasi pada bodhicitta (kondisi pikiran yang murni sebagaimana adanya).
Saya bukanlah seorang yang suci, bukan seorang lhama yang hebat, dan saya tidak memiliki jenis latihan yang hebat. Saya hanya berusaha menerapkan latihan paling dasar bodhisattva, termasuk meditasi dan membaca paritta.

Dalam kehidupan perfilman yang sibuk, kacau, dan tidak pasti, di mana Anda bisa mendapatkan keseimbangan batin?
Ketika Anda bertanya apa yang membuat saya damai dan membantu saya melepaskan diri dari kemelekatan, mereka adalah Guru Rinpoche, Sang Buddha, dan semua pelindung.

Proyek apa yang sedang Anda kerjakan sekarang?
Saya ingin memberi makan untuk anak-anak yang menderita kelaparan dan sakit, termasuk yang mempunyai masalah dengan penglihatan mereka, di Tibet. Banyak biara-biara yang membutuhkan bantuan.

Apa yang Anda lakukan terhadap semua amarah yang tidak terkendali yang datang ketika bekerja dalam lingkungan bisnis yang saling menjatuhkan ini? Sebagai seorang Buddhis, bagaimana Anda menghadapinya?
Saya manusia-ketika terluka saya berdarah seperti layaknya orang lain. Ketika hal ini terjadi, hal yang terbaik yang dapat Anda lakukan adalah dengan membawa masalah Anda ke dalam latihan Anda. Dengan mengatasi amarah, luka, dan kemelekatan, kita menjadi lebih kuat; Anda bawa semua permasalahan tersebut ke hadapan Sang Buddha, ke hadapan para pelindung, dan sucikan pikiran Anda.

Kesan Anda di layar kaca adalah sebagai seorang laki-laki tangguh dan terhormat yang melindungi orang tidak bersalah dan membasmi para gangster, pengedar narkoba, dan teroris. Dalam karakter yang Anda perankan, Anda menggunakan kekerasan untuk mengatasi kekerasan. Ketika Anda menonton diri Anda di layar, bagaimana menyelaraskan kekerasan tersebut dengan gaya hidup dari seseorang yang mempraktekkan belaskasih dan ketiadaan kekerasan?
Saya pikir hal tersebut tidak ada hubungannya dengan hal yang lain. Saya menganggap bahwa seni mencontoh dari kehidupan dan manfaatnya seharusnya adalah menjadi suatu penafsiran yang sempurna dan tepat tentang jalan hidup yang sebenarnya, dalam segala hal yang muncul darinya. Saya adalah seorang artis yang berusaha untuk menyempurnakan keahliannya, tetapi pada saat yang sama saya memang sadar dengan adanya kekerasan tersebut. Saya berada dalam kontrak dengan Warner Brothers yang tidak bisa saya lepaskan, dan apa yang mereka inginkan dari saya adalah film yang menunjukkan aksi dari seorang pria. Sekarang setelah saya keluar dari keadaan itu, maka saya lebih bisa memerankan jenis film yang benar-benar saya inginkan, yang tentunya berkaitan dengan spiritual pada dasarnya dan yang akan membimbing orang menuju perenungan dan memberi mereka kegembiraan.

Oke, pertanyaan terakhir. Dengan menyadari ketidakterpisahan dari samsara dan nibbana, apa yang akan Anda katakan tentang hal terbaik dari seorang Steven Seagal?
Anda tahu, bisa dikatakan bahwa saya dibesarkan dalam Zen dan saya tidak memandang hidup saya sebagai yang terbaik ataupun yang terburuk.

Saya bertanya dari sudut pandang yang lain.
Hal yang paling saya syukuri adalah para guru yang telah memperbolehkan saya untuk mendapatkan sedikit pengetahuan dan kebijaksanaan yang sekarang membuat saya tetap bernapas. Saya bersyukur atas kemampuan yang saya miliki di depan layar untuk membawa kebahagiaan dan kegembiraan bagi orang-orang dan atas kemampuan yang akan saya miliki yang semoga saja bisa mendorong orang untuk merenung. Mengenai hal yang terburuk, saya menganggap musuh dan penderitaan saya yang terbesar sebagai guru terhebat saya, jadi sisi lain dari unsur negatif ini.


Copyright © 2004 Shambhala Sun Magazine
Sumber: How to Develop Happiness in Daily Living
Penerbit : Bodhi Buddhist Centre Indonesia, Medan

Sumber: http://www.samaggi-phala.or.id/naskah-dhamma/steven-seagal-hidup-bukanlah-mengenai-apa-yang-terbaik/

Jumat, 18 Maret 2011

Kajian Ilmiah, Sembuh lewat Meditasi

Kajian Ilmiah, Sembuh lewat Meditasi



Kajian Ilmiah, Sembuh lewat Meditasi

Tanya & Jawab AHLI, Nirmala , Desember 2005, halaman 26



Sekarang ada banyak ditulis soal penyembuhan lewat meditasi . Gangguan berbagai penyakit , dari sekedar pusing sampai lumpuh bisa sembuh dengan meditasi ( ada beberapa pengakuan kesembuhan yang saya baca dari koran ). Sepengetahuan saya , bukankah meditasi hanya pengaturan napas dan menenangkan pikiran ? Sejauh apa meditasi bisa menyembuhkan ? Bagaimana peranan obat dalam penyembuhan lewat meditasi ?

Dudi Iskandar – Bandung .




Meditasi telah dilakukan untuk meningkatkan kesehatan sejak 3 abad yang lalu . Secara ilmiah , kajian manfaat meditasi telah banyak dilakukan dalam bidang kedokteran , khususnya Kedokteran Naturopati pada sub spesialisasi Kedokteran Energi atau yang lebih dikenal sebagai vibrational medicine .

Meditasi bukan sekadar aktivitas menenangkan diri atau mengusir stres . Tidak juga sekadar proses pengaturan napas . Memang , proses meditasi adalah mengatur napas , yaitu menghirup dan menghembuskan perlahan-lahan. Ini untuk memfokuskan perhatian dan menenangkan ritme detak jantung individu yang bersangkutan .

Secara ilmiah , efek meditasi terhadap organ tubuh sudah dibuktikan oleh Itzhak Bentow yang menggunakan alat perekam ballistocardiograph. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa meditasi mampu mengaktifkan gelombang saraf dalam otak. Peningkatan gelombang saraf tersebut akan meningkatkan pula koordinasi hemisfer kanan dan kiri otak. Dengan koordinasi yang baik, kanan dan kiri, maka kontrol sistem saraf otonom akan makin baik pula. Membaiknya kontrol sistem saraf otonom akan memperbaiki sistem regulasi fungsi jantung, temperatur tubuh, aliran darah, dan oksigenasi sel serta jaringan tubuh .

Lebih detail, manfaat meditasi dalam kedokteran vibrational dikenal sebagai physio kundalini mechanism. Mekanismenya dimulai dari kumpulan energi yang membentuk tubuh manusia sehingga mampu menjalankan fungsi dan kerja setiap sel, jaringan, dan organ tubuh .

Di dalam tubuh manusia terdapat berbagai macam energi, misalnya energi metabolik, energi bioelektrikal, energi biophoton ( komunikasi antar sel ), energi magnetik ( koordinasi antar organ), energi eterik yang biasa dikenal sebagai basic life energy ( energi untuk pertumbuhan dan perkembangan ), energi astral ( emosional dan intelektual ), dan lain-lain.

Berdasarkan teori ini meditasi akan meningkatkan vibrasi dan pulsasi seluruh energi tubuh yang berefek pada meningkatkan resonansi jantung dan aorta ( pembuluh darah besar yang membawa darah dari jantung ). Resonansi dan vibrasi energi akan menstimulasi sistem saraf cranial ( yaitu 12 pasang sistem saraf yang berhubungan erat dengan fungsi otak ). Aktifnya 12 pasang sistem saraf membuat ventrikel otak bekerja optimal yaitu menghasilkan rangsangan mekano-elektrik pada sistem cortex-sensory di otak. Akibatnya aliran neurotransmitter lebih lancar, yang akan melepaskan aktivitas sensorimotor. Aktivitas sensorimotor yang baik akan meningkatkan fungsi dan kerja seluruh organ atau sistem tubuh. Efeknya, regenerasi sel dan jaringan tubuh akan berlangsung secara optimal.

Penelitian lain menunjukkan bahwa meditasi akan menimbulkan perubahan bertahap pada tingkat energi basal yang berfungsi membentuk stem sel ( sel cikal bakal dari seluruh sel tubuh ). Dengan baiknya pembentukan stem sel maka sel atau jaringan yang mati atau rusak dapat segera diganti sebelum menimbulkan masalah .

Di negara maju seperti Amerika atau Eropa Barat, cara meditasi telah banyak digunakan sebagai upaya untuk melengkapi pengobatan medis. Dalam beberapa laporan ilmiah, terlihat bahwa meditasi sangat penting untuk mengatasi berbagai macam penyakit degeneratif seperti jantung koroner, tekanan darah tinggi, kanker, rematik, alergi sampai asma, depresi, kecemasan, kecanduan obat, gangguan metabolisme dan sebagainya. (N)

Dr. Amarullah H. Siregar , DIHom , DNMed , MSc , PhD.

Dokter ahli naturopati. Menangani kasus secara holistic dengan pendekatan ilmu naturopati (misal suplemen, fitofarmaka, herba, homeopati, pola aktivitas ).

Sumber: http://www.samaggi-phala.or.id/naskah-dhamma/sembuh-lewat-meditasi/