Sabtu, 18 Desember 2010

Hilangkan Stres Dengan Kendali Gelombang Otak

Hilangkan Stres Dengan Kendali Gelombang Otak
Oleh Yoddy Hendrawan


Pernahkah Anda mengalami bencana yang datang beruntun dalam satu hari. Sebagai contoh, ketika Anda harus memberikan presentasi penting bagi kemajuan karier, tiba-tiba datang telepon dari rumah yang mengabarkan bahwa anak Anda yang masih kecil dilarikan ke rumah sakit karena mendadak badannya panas tinggi.

Lalu ketika berusaha menenangkan diri dengan meneguk secangkir kopi, tanpa sengaja tangan tersenggol pinggiran meja sehingga sebagian kopi tumpah ke baju.

Bisa juga saat itu Anda sedang berkonsentrasi penuh karena sedang menghadapi deadline pekerjaan. Tiba-tiba datang teman atau kerabat yang butuh pertolongan segera, atau ada berita menyedihkan yang datang dari orang yang paling kita sayangi. Tapi mungkin juga, kita memang selalu dikelilingi oleh orang-orang yang "berbakat" mengubah suasana kerja atau suasana rumah menjadi tidak menyenangkan.

Di saat muncul banyak masalah, baik di kantor maupun di rumah, kita cenderung bereaksi dengan panik dan memunculkan emosi negatif. Padahal kepanikan justru membuat kita semakin sulit berkonsentrasi. Jika konsentrasi buyar, kita menjadi semakin cemas.

Apa yang bisa dilakukan dalam kondisi demikian? Sebenarnya hal-hal semacam itu akan lebih mudah diatasi kalau kita memahami cara bekerjanya otak. Kita perlu memiliki ketrampilan mengendalikan gelombang otak yang bisa memudahkan kita menenangkan diri di saat panik.

Dengan memahami posisi gelombang otak, kita bisa mengatur mood sehingga selalu merasa bahagia, juga sukses dengan setiap hal yang kita lakukan.


Untuk mencapai kebahagiaan lewat kendali gelombang otak, kita bisa belajar dari anak-anak. Pernahkah Anda memperhatikan anak-anak ketika sedang bermain dengan teman-temannya? Lihatlah betapa mudahnya mereka tertawa bahagia. Meskipun mungkin baru saja saling mencakar dan sama-sama menangis, tapi beberapa menit kemudian mereka seolah sudah melupakan tangisan dan sudah kembali bermain bersama dengan kompaknya.
Menurut Erbe Sentanu dari Katahani Institute, hal itu karena anak-anak masih mudah menyetel gelombang otaknya memasuki frekuensi alpha-theta. Frekuensi alpha-theta ini normalnya kita alami ketika sedang rileks, melamun dan berimajinasi. Berbeda dengan kondisi beta yang dominan ketika kita dalam kondisi sadar sepenuhnya dan lebih banyak menggunakan akal pikiran.


Memasuki frekuensi alpha-theta itu sebenarnya merupakan ketrampilan manusia yang alami. Namun, ketika mulai sekolah, kita dikondisikan menyetel gelombang otak yang dominan beta. Jadi, begitu menjadi orang dewasa , keterampilan memasuki kondisi alpha-theta itu hilang.

Apalagi tuntutan kehidupan modern membuat pikiran orang terfokus untuk bekerja keras demi tuntutan materi dan kehidupan yang konsumtif meskipun terpaksa mengurangi waktu tidur dan istirahat. Padahal saat tidur manusia seharusnya merasakan keempat frekuensi. Dari frekuensi beta di mana kita dalam kesadaran penuh, gelombang otak turun ke alpha ketika kedua mata tertutup, lalu masuk ke theta, dan akhirnya ke delta saat kita tertidur pulas tanpa mimpi. Karena waktu tidur kurang, maka kita cenderung kurang mengalami kondisi alpha-theta, akibatnya kita makin mudah stres.

Alfa-Theta, membuat tenang, bahagia dan kreatif. Kemampuan untuk secara temporer mengubah kesadaran diri satu frekuensi ke frekuensi yang lain adalah keterampilan yang sangat penting, karena efeknya akan membantu menyeimbangkan otak, hati, dan jiwa. Keterampilan itu membuat seseorang menjadi pandai membaca situasi dan pandai menempatkan diri dalam suasana apapun sehingga seolah-olah sellau berada di tempat yang tepat pada waktu yang tepat. Tentunya hal itu sangat penting untuk mendaki tangga kesuksesan dan mencapai kebahagiaan.

Ketika masalah berdatangan dan mulai merasa stres, itulah saat yang tepat untuk mulai rileks,menurunkan vibrasi otak dan memasuki frekuensi alpha-theta. Begitu juga ketika pekerjaan kita membutuhkan pikiran-pikiran kreatif. Memasuki kedua frekuensi itu akan membantu memunculkan inspirasi yang kita butuhkan.
Menarik lagi, kedua frekuensi tersebut juga merupakan pintu gerbang menuju pikiran bawah sadar yang dibutuhkan untuk melakukan self hypnosis, mendapatkan intuisi dan melakukan penyembuhan. Masalahnya bagaimana caranya memasuki frekuensi alpha-theta dengan cepat?

Sebenarnya usaha untuk memasuki level alpha-theta secara sadar telah dilakukan orang sejak lama, yaitu dengan kebiasaan berdzikir yang membuat doa makin khusyuk, latihan-latihan meditasi, yoga, atau taichi.

Latihan-latihan itu bisa sangat membantu meningkatkan kemampuan kita untuk mengubah kesadaran otak. Para penyembuh yang menggunakan energi dan tenaga dalam, karena tuntutan pekerjaannya umumnya telah menuai ketrampilan ini secara otomatis.

Menurut Erbe Sentanu, selain cara-cara tersebut, otak juga bisa dilatih dengan teknologi audio yang disebutnya digital prayer. Teknologi berupa CD ini berisi bunyi-bunyian yang menimbulkan gelombang tertentu yang dengan mudah akan diterima otak.

Caranya yaitu dengan melakukan entertainment. Yaitu istilah yang digunakan untuk melatih belahan otak kiri dan otak kanan agar mau bekerja sama dengan baik. Otak dengan tingkat kerjasama yang tinggi, umumnya akan membuat orang melihat kehidupan dengan lebih objektif, tanpa ketakitan dan kecemasan.


Selain lebih mudah memasuki kondisi khusuk atau rileks yang dalam, juga memiliki kemampuan memfokuskan konsentrasi yang lebih baik. Selain itu karena kondisinya lebih sinkron dan seirama, otak akan mengeluarkan senyawa kimia penyebab rasa nyaman dan nikmat dalam jumlah besar sehingga terjadi relaksasi secara alami. Nampaknya mereka yang tidak terbiasa dengan latihan-latihan meditasi, yoga, tai chi, dan lainnya cara ini bisa membantu.

sumber: http://samaggi-phala.or.id/naskahdamma_dtl.php?id=995&multi=T&hal=0

Jumat, 17 Desember 2010

Harta Buddhis Terpendam di Kashmir

Harta Buddhis Terpendam di Kashmir
Sunday, April 11, 2010


India, Bhagavant.com --
Dalam sejarah, perkembangan Buddhisme di dunia tidak terlepas dari diselenggarakannya Persamuhan Agung yang bertujuan untuk mengulang dan mengulas kembali ajaran Sang Buddha. Salah satu Persamuhan Agung yang menarik dicermati adalah Persamuhan Agung Keempat.

Ada dua buah Persamuhan Agung Keempat yang diselenggarakan pada waktu dan tempat yang berbeda. Pertama, Persamuhan Agung berdasarkan pada tradisi Theravada, yang diselenggarakan di Sri Lanka pada abad pertama Sebelum Masehi. Kedua, Persamuhan Agung berdasarkan pada tradisi Sarvastivada yang diselenggarakan di Kashmir pada abad pertama Masehi.

Seorang sarjana, peneliti sekaligus sastrawan Jammu dan Kashmir bernama Mohammad Yousuf Taing, Rabu (7/4), membuka sebuah aspek misterius dalam sejarah Kashmir yang berhubungan dengan Persamuhan Agung Keempat yang diadakan di suatu tempat dekat Harwan di kota Srinagar semasa pemerintahan Raja Kanishka.

Menurut sumber berita online Jammu dan Kashmir, Scoop News, yang dikutip oleh Bhagavant.com, Taing yang pernah mendapatkan penghargaan dengan telah menemukan tempat peristirahatan terakhir ratu-puisi Habba Khatoon di Biswak di Bihar, kembali mencengangkan K L Sehgal Hall dengan mengungkapkan bahwa ia mengetahui keberadaan sebuah lokasi dimana beberapa plakat tembaga kuno dengan kemungkinan berserta tulisan emas, tempat dimana Buddhisme terkubur.

Kemungkinan Taing mengacu pada naskah-naskah kuno pada proses diselenggarakannya Persamuhan Agung yang diadakan di Srinagar, 2000 tahun yang lalu.

Yousuf Taing datang bersama-sama dengan rekan-rekan intelektual dan koleganya dalam sebuah acara interaktif yang diselenggarakan oleh Akademi Seni, Budaya dan Bahasa, Taing juga bekerja atas inisiatif Akademi selama masa jabatannya untuk mempromosikan ragam bahasa yang ada di negara, terutama bahasa Urdu, ia berhubungan dengan para penulis kontemporer dan terutama beraitan dengan biografi Sheikh Mohammed Abdullah yang legendaries yaitu Atish e Chinar.

Kashmir merupakan wilayah yang pernah menjadi pusat terpenting dalam perkembangan dan penyebaran Buddhisme. Pada masa Kaisar Asoka, Buddhisme menjadi mayoritas di Kashmir. Nagarjuna, seorang ahli filsafat Buddhis terkemuka pernah hidup di Kashmir pada masa kerajaan Kushana dalam pemerintahan Raja Kanishka.

Sumber: http://www.bhagavant.com/home.php?link=news&n_id=218

Kamis, 16 Desember 2010

Jet Li: Tindakan Kita Menentukan Takdir Kita






Tindakan Kita Menentukan Takdir Kita



Jet Li mungkin merupakan aktor laga paling terkenal di Asia, dan namanya juga semakin dikenal di kalangan Hollywood. Dalam biografi singkat berikut ini, dia menceritakan ketertarikannya terhadap ajaran Buddha dan misinya untuk memperkenalkan ajaran Buddha kepada dunia.



Pada tahun 1997, saya memutuskan untuk pensiun dari dunia perfilman. Dikarenakan satu hal, yaitu saya sangat lelah. Coba Anda pikirkan: mulai dari umur 8 tahun, Anda latihan wushu 8 jam sehari selama 10 tahun. Kemudian Anda mulai bermain film, dan itu kurang lebih merupakan kegiatan yang sama. Dan kapan pun Anda berbicara kepada reporter, mereka selalu membujuk Anda untuk berpose di depan kamera. Tetapi Anda menjadi terkenal dan menghasilkan banyak uang. Anda juga mendapat beberapa luka yang serius.



Tahun-tahun pun berlalu. Saya dapat menyimpulkan bahwa setiap taraf kehidupan memiliki logika tersendiri. Dengan jujur saya katakan, saya tidak tertarik untuk mengumpulkan lebih banyak uang ataupun kekuasaan. Cukup dengan berbuat yang benar kepada ibu saya, keluarga saya dan anak-anak saya-untuk menyediakan nafkah bagi mereka. Jadi, saya memutuskan untuk pensiun.



Pada waktu yang sama, saya bertemu dengan Lho Kunsang Rinpoche, seorang guru spiritual dari Buddhisme Tibet. Dia bertanya kepada saya mengapa saya pensiun. Dan saya katakan kepadanya :"Untuk mempelajari Ajaran Buddha. Untuk hidup dalam kehidupan religius."



Rinpoche itu berkata kepada saya: "Anda belum boleh pensiun-belum saatnya."

Sekarang, dalam karir saya, saya telah bertemu dengan banyak guru, dan semuanya memberitahu saya bahwa nasib saya berhubungan dengan ajaran Buddha. Bahkan selama syuting film Shaolin Temple, ketika saya belajar bermacam- macam upacara keagamaan untuk karakter yang saya perankan, orang-orang di kuil berkata kepada saya: "Anda seharusnya menjadi seorang bhikkhu!" (Dan sutradara berkata, "Tidak, tunggu! Jangan melakukannya-kita masih ada film yang harus diselesaikan!!")



Tetapi saya juga telah lama merasakan bahwa karma saya telah membawa saya untuk menjelajahi jalan Buddhis dengan sungguh-sungguh. Saya berkata kepada Rinpoche, "Semua orang telah mendesak saya untuk menjadi seorang bhikkhu atau meninggalkan keduniawian dan belajar kitab suci. Sementara Anda malah menyuruh saya kembali bekerja."



Dia berkata, "Anda belum menyelesaikan misi Anda dalam kehidupan ini."



"Bagaimana mungkin?" saya bertanya kembali. "Saya puas dengan apa yang telah saya dapatkan, dan apa yang telah dapat saya berikan. Saya puas dengan karir saya, reputasi saya, keluarga saya. Saya telah menyelesaikan semua yang telah saya rencanakan. Apa lagi yang bisa diharapkan oleh setiap orang dari saya?"

"Itu bukanlah sesuatu yang kamu berikan kepada perorangan. Anda masih mempunyai sebuah tanggung jawab lebih besar."



"Baiklah, beritahukan kepada saya apa tanggung jawab tersebut," saya menjawab. Jika saya mengetahui apa tanggung jawab tersebut, mungkin saya dapat berubah pikiran dan menjalankan tanggung jawab tersebut.



"Saya tidak bisa memberitahukannya kepada Anda," dia menjawab. "Anda akan menyadarinya melalui pengalaman Anda sendiri."

"Baiklah," kata saya dengan sedikit keraguan. "Jika Anda berkata demikian, maka saya akan mencarinya." Saya tidak mengerti apa yang dikatakannya.



Dan kemudian saya pun meneruskan membuat film. Saya membintangi Lethal Weapon 4, dan untuk 1 atau 2 tahun mendatang, saya menyibukkan diri berusaha untuk mencari apa sebenarnya tanggungjawab tersebut.



Ketika Rinpoche mengunjung saya di Amerika, saya mulai mendapatkan gambaran tentang apa yang dia maksudkan tersebut. Saya telah menemukan petunjuk- petunjuk tentang apa yang seharusnya saya lakukan. Dan itu merupakan sesuatu yang berhubungan dengan motivasi saya untuk membuat film.



Alasan apa lagi yang dapat memotivasi saya untuk mempertahankan karir ini, dengan kerja fisik yang sangat melelahkan dan risiko luka? Seperti yang saya katakan sebelumnya, saya adalah tipe orang yang tidak mengagungkan uang ataupun popularitas. Saya telah memperoleh uang yang cukup untuk menghidupi keluarga saya untuk waktu yang sangat lama.



Dan popularitas, seperti yang kita semua ketahui, sangat cepat hilang. Berapa banyak orang-orang terkenal yang masih hidup dalam sejarah? Berapa banyak artis yang berada di Hollywood seorang diri? Dan berapa banyak dari mereka yang telah dilupakan?



Waktu memudarkan segalanya. Para remaja bahkan tidak mengetahui nama-nama bintang generasi sebelumnya. Jika Anda bisa melihat kenyataan dari sebuah popularitas, maka Anda tidak akan membiarkannya menguasai Anda. Tetapi tahun lalu, saya akhirnya menemukan tanggung jawab tersebut. Saya mempunyai tanggung jawab untuk membantu memperkenalkan ajaran Buddha ke dunia barat-dengan cara dan media modern.



Ada beberapa pemikiran mendasar dalam ajaran Buddha. Saya akan membicarakan dua di antaranya sekarang. Salah satu konsep tersebut adalah karma: bahwa perbuatan Anda menentukan nasib Anda. Konsep yang satu lagi adalah cinta kasih, atau belaskasih. Memperlakukan setiap orang dengan cinta kasih.



Saya mulai memperhatikan bahwa banyak sekali orang yang suka mengeluh-mengenai kesehatan, pekerjaan, atasan, hubungan, dan keluarga mereka. Orang-orang terus mengeluh mengenai apa yang salah dengan hidup mereka dan bagaimana setiap orang membuat hidup mereka menjadi susah. Tetapi segala sesuatu yang terjadi kepada Anda disebabkan oleh perbuatan Anda di masa lalu. Sama halnya dengan apa yang Anda lakukan dalam kehidupan sekarang- pikiran, ucapan, dan perbuatan-menentukan apa yang akan terjadi pada Anda di kehidupan mendatang. Sekarang, bayangkanlah jika Anda harus menulis sebuah "laporan" pada akhir hidup Anda. Anda memang dapat mengelabui orang lain tetapi Anda tidak bisa membohongi diri Anda sendiri; Anda mengetahui siapa yang telah Anda keluhkan, tugas apa yang belum diselesaikan, dan janji mana yang gagal Anda penuhi.



Jika Anda berpikir dengan cara seperti ini, Anda dapat mengatakan bahwa Anda telah menciptakan sebuah alur cerita yang menarik. Anda telah menciptakan sebuah karakter dengan segala motivasi yang menarik, persoalan-persoalan yang tidak dapat dipecahkan, dan kesalahan yang perlu diperbaiki untuk masa mendatang. Kenyataannya, dapat dikatakan bahwa Anda sedang menulis naskah untuk kehidupan Anda yang akan datang. Atau mungkin Anda akan berpikir dua kali sebelum mengeluh tentang situasi Anda sekarang ini-karena siapakah yang sebenarnya bertanggung jawab atas semua ini? Siapakah yang, menurut Anda, menentukan karakter apa yang akan muncul pada kehidupan tertentu? Siapa yang sebenarnya mengatur kisah-kisah tragis dalam kehidupan seseorang dengan segala tantangan dan situasi yang sulit? Karma menulis naskah, dan Anda sendirilah yang bertanggung jawab terhadap karma Anda.



Jika lebih banyak orang berpikir dengan cara seperti ini, dunia mungkin akan menjadi sangat berbeda. Keluhan akan berkurang. Orang-orang mungkin akan membuat perubahan yang besar dalam tingkah laku mereka. Mereka mungkin akan bersikap lebih baik kepada orang lain dan mulai bisa mengembangkan cinta kasih.



Ini hanyalah permukaannya saja. Saya masih sedang belajar hal-hal yang baru setiap hari.Tujuan utama saya dalam membuat film sekarang ini bukanlah hanya pada film itu sendiri. Melainkan, adalah harapan saya untuk menggunakan perantara dari film, TV, atau internet untuk memberikan pemahaman saya tentang ajaran Buddha bagi mereka yang mau mendengarkannya. Ke depan, jika saya memperoleh lebih banyak pengaruh atau uang, saya berencana untuk menggunakannya untuk membantu saya dalam mengemban tanggung jawab ini. Ada banyak guru-guru dan rinpoche-rinpoche Buddhis yang hebat, tapi karena mereka tidak terkenal, ajaran mereka yang berharga tidak terdengar. Saya akan membantu untuk menyebarkan kebijaksanaan mereka. Saya mempunyai kemampuan untuk menggunakan media ini untuk berkata sedikit tentang filosofi mereka, dan seberapa penting sebuah cinta memainkan peran dalam drama kehidupan manusia. Itu merupakan motivasi sayasekarang. Saya tidak lagi membuat film untuk diri saya sendiri. Saya merasa sekarang belum saatnya untuk pensiun-tidak sebelum saya membuat beberapa film yang dapat membantu menginspirasikan perbuatan dan kebijaksanaan yang lebih besar bagi dunia. Saya sedang mencari lebih lebih jauh dari sekedar keuntungan di box office.



Saya hanya ingin mengerjakan bagian saya untuk mempromosikan filosofi Buddhis tentang cinta kasih universal dan cinta yang tidak berkondisi, jadi beberapa orang bisa mengerti, bahkan walaupun hanya sedikit orang, bagaimana mempergunakan dengan sebaik-baiknya kesempatan ini sebagai manusia, dalam kehidupan ini. Saya tidak berusaha untuk mengubah pandangan penonton-penonton saya; saya hanya ingin menawarkan informasi-untuk membeberkan pandangan-pandangan yang mungkin belum pernah mereka dengar. Jika mereka tidak tertarik dengan informasi tersebut, mereka tidak akan memperhatikannya. Tetapi, jika mereka siap untuk mendengar, maka mereka akan memperhatikannya.



Sumber: How to Develop Happiness in Daily Living
Penerbit : Bodhi Buddhist Centre Indonesia, Medan

Rabu, 15 Desember 2010

Meditasi untuk kebugaran !


Meditasi untuk kebugaran !

Oleh : Robert Nio

03-Des-2006, 13:16:29 WIB - [ www.kabarindonesia.com ]


Melalui meditasi terbuktikan bisa membuat orang menjadi relax dan tenang. Otak manusia bisa mendapatkan ketenangan pada saat mereka sedang bermeditasi ini sudah terbuktikan berdasakan test melalui alat EEG (Elektroenzephalogram) - alat untuk mengukur arus gelombang otak.

Orang yang sedang melakukan meditasi itu, otaknya akan mengeluarkan arus gelombang Alpha, satu gelombang yang tenang. Arus ini biasanya akan bisa tercapai apabila orang tersebut sedang benar-benar dalam keadaan santai tulen atau sedang istirahat dengan tenang. Bahkan pada saat mereka melakukan meditasi; mereka bisa menutup diri dari lingkungan disekitarnya sedemikian rupa, sehingga walaupun ada bunyi bising seperti dari letupan pistol atau mercon yang mengejutkan sekalipun, mereka tetap bergeming !

Profesor Nils-Olof Jacobson seorang expert dalam bidang Parapsychologie (Metapsychologie) pernah melakukan satu test di labor, dimana sebelum orang yang di test melakukan meditasi, tangan kirinya dimasukan terlebih dahulu ke dalam satu ember yang berisi air hangat. Setelah itu pada saat ia bermeditasi, suhu air di ember diturunkan secara drastis, sehingga menjadi dingin sekali, bahkan sampai minus 10 derjajat C, ternyata konsentrasi dan arus Alpha dari orang tersebut tidak terputuskan, bahkan tidak terganggu sama sekali. Arus Alphanya tetap konstant lurus terus, bahkan ini untuk jangka waktu yang cukup lama ialah 45 menit.

Meditasi dapat menyembuhkan berbagai macam penyakit seperti migren, gangguan tidur (Insomnie, Asomnie), stress, gangguan pencernaan, asthma maupun penyakit darah tinggi, bahkan bisa menghilangkan kecanduan merokok, miras maupun narkoba.

Meditasi tidak harus selalu dikaitkan dengan spiritual maupun keagamaan. Orang dapat melakukan meditasi demi kebugaran tubuh. Begitu juga tidaklah benar bahwa meditasi itu harus selalu bersifat pasif dan diam. Orang Jepang melakukan meditasi melalui seni merangkai bunga (Ikebana) atau seni menulis indah - kaligrafi (Shodo) bahkan bisa juga sambil berolah raga memanah (Kyudo). Sedangkan para Sufi melakukan meditasi sambil menari dimana mereka memutarkan tubuhnya seperti gasingan.

Berdasarkan test meditasi yang dilakukan selama delapan minggu berturut-turut terhadap para sukarelawan yang tidak pernah melakukan meditasi sebelumnya, ternyata pada akhir test mereka mampu memindahkan cara pemikiran mereka ke otak bagian kiri, sehingga cara berpikirnya menjadi lebih positiv dan merekapun bisa hidup lebih bahagia karenanya. Dan banyak juga dari mereka yang akhirnya bisa bebas terlepas dari segala macam obat nyeri maupun obat penenang yang mereka harus makan sebelumnya.

Seorang psikiater dari Berlin - Johannes Heinrich Schultz pada tahun 1932 menerbitkan bukunya yang berjudul "Das autogene Training". Sampai sekarang metoda ini diakui sebagai salah satu teknik meditasi penyembuhan, terutama bagi para penderita stress maupun penderita gangguan psychosomatic.

Pada tahap awal cukup sepuluh menit saja melakukan meditasi. Pada umumnya orang melakukan meditasi sehari dua kali setengah jam. Kalau melakukan meditasi sebaiknya sebelum makan. Cari ruangan dimana Anda bisa menenangkan diri dan usahakan agar suhu di dalam ruangan tidak terlalu panas. Hindari gangguan dari HP maupun telpon.

Meditasi bisa dilakukan sambil duduk di kursi yang penting tidak boleh menyenderkan punggungnya ke korsi. Usahakan untuk bisa kosentrasi menenangkan diri umpamanya sambil memusatkan pikiran ke pernafasan Anda, dimana Anda mengawasi jalan keluar masuknya nafas. Dan cobalah hilangkan semua pikiran-pikiran negatif maupun problem-probelam sehari-hari Anda, sambil memikirkan, bahkan kalau perlu sambil mengucapkannya: "Pada saat ini saya sedang santai dan tenang, walaupun banyak pikiran yang keluar masuk, tetapi pikiran tersebut tidak akan bisa mengganggu ketenangan saya !"

Banyak cara yang bisa membantu kita untuk memudahkan melakukan meditasi, antara lain dibawah kelap kelipnya sinar lilin atau dibawah alunan musik lembut. Ada juga yang memakai wangi-wangian seperti dupa atau hio.

Pada awalnya mungkin tidak akan bisa segera berhasil untuk mendapatkan ketenangan maupun mengkonsetrasikan pikiran kita, tetapi ini tidak jadi masalah sebab untuk meditasi ini juga dibutuhkan latihan, tetapi pada umumnya setelah sepuluh kali latihan Anda akan bisa mengkonsentrasikan pikiran maupun tubuh kita untuk melakukan meditasi dengan baik.

Renungkanlah mana yang lebih mahal bayarannya, membayar Dr dan rumah sakit ataukah melakukan meditasi. Apabila Anda ingin bisa hidup bahagia dan kebal terhadap segala macam penyakit mulailah dari sekarang melakukan meditasi. Dengan mengurangi jam TV atau jam komputer Anda beberapa menit sehari untuk meditasi Anda tidak akan rugi, sebab penampilan diri kita bisa menjadi lebih cerah dan juga jadi awet muda. Disamping itu pendengaran pun bisa menjadi semakin jernih. Kagak percaya cobalah !

Sumber: http://www.kabarindonesia.com/berita.php?pil=3&dn=20061203130552

Mengapa Saya Memilih Agama Buddha...???


Mengapa Saya Memilih Agama Buddha...???

oleh: Megah Detra 


Tepat tangggal 12 April tiga tahun yang lalu...itulah menjadi hari yang menjadi titik KLIMAKS dalam kehidupan saya....

Tepat 3 tahun yang lalu...MAMA telah meninggalkan kami semua
Seandainya MAMA meninggal karena suatu penyakit...mungkin saya dapat menerima kenyataan yang harus terjadi....tetapi MAMA meninggal bukan kerena itu...
Jujur saya katakan hal ini...MAMA meninggal karena DIBUNUH...ya ditikam secara brutal dengan 8 kali tusukan di tubuhnya....

Sampai sekarangpun saya juga tidak tahu apa motifnya, dan yang pasti PEMBUNUH itu dapat hidup dengan bebas sebab dinyatakan GILA oleh pihak yang berwajib....
PROTES dong....jelas saya protes...tetapi itulah hukum yang berlaku di negara kita, orang gila tidak dapat dituntut...sebuah HUKUM yang harus dipatuhi oleh setiap warga negara...
Itulah sekilas kisah dan saya mohon agar jangan diungkit-ungkit lagi....PLEASE....
Sebagai seorang anak satu-satunya...saya pun sempat down waktu itu
Dalam OTAK saya hanya ada pertanyaan : MENGAPA INI HARUS TERJADI..?

Saya pun protes kepada Tuhan : TUHAN...mengapa Kau tidak bersikap adil ??? Orang baik seperti MAMA harus mati dgn cara yg mengenaskan sedangkan orang jahat seperti PEMBUNUH dapat bebas berkeliaran....MANA RASA ADILMU ITU...?????

Ketika pada malam hari banyak pelayat yg datang...ada seseorang yang memberi saya sebuah buku kecil yang berjudul SUTRA BHAKTI SEORANG ANAK.
Awal mulanya saya bersikap cuek, saya pikir apa artinya buku saku ini...
Lama-lama saya penasaran juga....
Akhirnya saya buka dan saya baca...semakin saya baca, semakin membuat saya tertarik...
Akhirnya saya pun menangis...ya menangis seperti anak kecil...

Ternyata selama 30 tahun lebih saya belum pernah sekalipun membahagiaakan ORANG TUA...
Sungguh apa yang saya tulis ini adalah benar adanya...buku itu membuka mata bathin saya yang selama ini tertutup oleh kesenangan dunia, tanpa sekalipun ingat akan betapa besar pengorbanan orang tua kepada seorang anak tunggalnya...

Saya merasa berdosa...oh itu pasti
Saya merasa bersalah...oh itu tentu
Tetapi apa gunanya...nasi sudah menjadi bubur
MAMA tidak mungkin hidup lagi untuk menerima permintaan maaf dari anaknya yang durhaka...
Akhirnya saya mulai mencari kebenaran yang muncul dalam pikiran saya...
Benarkah TUHAN ITU ADIL ????

Semua orang yang saya tanya memberi jawaban yang sama..."Sudahlah yang sabar aja itu semua sudah nasib jadi harus terjadi seperti ini"
Mana keadilanmu itu TUHAN ???

Bila itu memang suratan nasib berarti semua seperti film saja dan TUHAN bertindak sebagai sutradaranya...PEMBUNUH itu telah diatur sedemikian rupa oleh TUHAN sehingga ia melakukan pembunuhan...berarti PEMBUNUH itu telah menjalankan skenario Tuhan dengan sangat baik dan seharusnya ia mendapat hadiah atas itu.Tetapi Tuhan pernah bersabda JANGAN MEMBUNUH...bukankah ini dua sisi yang saling bertentangan : di satu sisi Ia menjalankan skenario Tuhan sedang di sisi yang lain Ia melanggar perintah Tuhan...

Saya terus merenungkan hal itu...
Sampai suatu saat saya bertemu dgn MR. X yang akhirnya memberitahu saya kenapa itu dapat terjadi...
yaitu adanya HUKUM KARMA, panjang lebar MR. X menjelaskan kepada saya tentang Hukum Karma, termasuk bagaimana prosesnya yang mungkin tidak dapat saya tulis sebab terlalu panjang untuk diceritakan ( mungkin saya akan buat catatan tersendiri)

Sejak itulah saya aktif membaca buku-buku yang berhubungan dengan kematian dan hukum karma serta apa korelasinya dalam kehidupan ini.

Setelah saya membaca dan berusaha memahami, ada satu hal lagi yang menjadi beban bagi saya yaitu apakah tidak ada jalan lain bagi saya untuk membalas semua kebaikan MAMA...melalui MR. X jugalah saya mengenal apa itu PELIMPAHAN JASA.

Maka sejak itulah saya bertekad untuk merubah kehidupan saya, karena saya sadar bahwa kehidupan itu tidak pasti tetapi kematian itu pasti dan saya sendiri juga tidak dapat mengetahui sampai kapan kehidupan yang harus saya jalani.

Prinsip EHIPASSIKO cukup membuat saya mengerti...datang, lihat dan buktikan !!!
Jangan percaya apapun sebelum kamu membuktikan kebenarannya termasuk yang ada di kitab suci termasuk sutta Sang Buddha sendiri...jika itu memang tidak terdapat dalam segala aspek kehidupan ini, sebab Dhamma tidak akan pernah lapuk oleh waktu.

Saya memilih agama Buddha sebab tidak menjanjikan kebahagian dalam hidup saya, tetapi menunjukkan jalan pada saya bagaimana mengatasi penderitaan...dan itu semua adalah tergantung dari diri kita sendiri...

Demikianlah akhirnya saya dapat menjelaskan pada semua teman-teman yang bertanya kepada saya mengapa saya harus memilih agama Buddha. Catatan ini saya buat tanpa adanya usaha untuk menjelekkan agama lain dan juga tanpa adanya unsur untuk mempengaruhi semua teman-teman untuk mengikuti saya...ini adalah suara hati saya sendiri.

Mohon maaf apabila ada yang tersinggung maupun tidak suka akan catatan saya ini....sekali lagi saya mohon maaf yang sebesar-besarnya.

Dan untuk MR. X...saya ucapkan banyak terima kasih karena telah membimbing saya selama ini....bila pada kehidupan ini saya masih belum dapat membalasnya, biarlah saya diberi kesempatan untuk membalasnya di kehidupan mendatang.

Semoga semua makhluk hidup berbahagia...

Sadhu..sadhu..sadhu..

_/\_ 

(Diceritakan langsung oleh Sdr. Megah Detra )

Sumber: http://www.facebook.com/notes/megah-detra/apa-kita-telah-melanggar-sila/10150172474985368#!/note.php?note_id=10150167447655368&comments

Selasa, 14 Desember 2010

Titiek Puspa, Sembuh dari Kanker Setelah Meditasi



Titiek Puspa, Sembuh dari Kanker Setelah Meditasi
Penulis : Thantri Kesumandari

"Kanker serviks atau kanker leher rahim sangat ditakuti wanita, karena bisa menyebabkan kematian. Di dunia, ditemukan 493.243 kasus baru kanker serviks setiap tahunnya. Dari jumlah itu, yang meninggal dunia sekitar 273.505, dengan estimasi 80 persen terjadi di negara berkembang."

PADA 2002 lalu, di Indonesia terdapat 15.050 kasus, sekitar 7.566 orang di antaranya meninggal dunia. Tercatat bahwa Indonesia menempati urutan pertama setelah Philipina, Vietnam, Thailand, Myanmar, Kamboja, Malaysia, Singapura, Laos, dan Brunai.

Kanker serviks umumnya (99,7 persen) disebabkan infeksi Human Papiloma Virus (HPV), yang tumbuh dan berkembang secara perlahan. Awalnya, virus HPV masuk ke dalam sel mulut rahim. Kanker ini bisa dicegah dengan cara pemeriksaan papsmear untuk mengetahui secara dini perubahan sel di mulut rahim yang normal ke arah sel-sel pra kanker.

Kanker ini bisa menyerang siapa pun dan usia berapa pun. Seperti yang dialami penyanyi sekaligus komposer legendaris Titiek Puspa. Ditemui pasca menjalani pengobatan intensif di Rumah Sakit Mount Elizabeth Singapura sejak 13 Desember 2009, karena menderita kanker rahim stadium 2, Titiek Puspa tampak ceria, meski dalam keadaan duka. Wanita yang kini berusia 72 tahun itu tanpa beban ketika menceritakan awal mula penyakit tersebut bersarang di tubuhnya.

Penampilannya sedikit berbeda dari biasanya. Tubuhnya lebih subur dibanding sebelum divonis sakit. “Beratnya nambah 11 kilogram. Banyak makan saya di sana,” ungkap Titiek yang kini berbobot 77 kilogram tersebut kepada Indonesia Monitor.

Dia mengaku, awalnya, sakit yang dirasakan di perutnya itu karena menopause. Tapi, semakin lama terasa ada sesuatu yang kurang enak. Ternyata, dari hasil pemeriksaan dokter, Titiek mengidap kanker rahim. Ia pun dihadapkan pada pilihan sulit, yakni operasi dengan risiko kehilangan organ kewanitaannya. “Ambil saja. Buat saya gak apa-apa, gak ada perlunya lagi,” kata pemeran film Minati Gadis Dusun ini.

Selama berada di Singapura, ia mengaku, aktivitasnya hanya dua, yakni bolak-balik ke rumah sakit sejak Senin sampai Jumat, sedangkan Sabtu dan Minggu istirahat. “Teler juga, kecapekan. Gak bisa lagi jalanjalan,” kata Titiek.

Di Singapura, Titiek menjalani empat kali tahap kemoterapi dan 28 kali radiasi beserta proses penunjang lain. Dan, saat menjalani kemotherapi kedua, Titiek hampir putus asa. Karena merasakan sakit luar biasa, sampai menangis dan minta digendong. “Saya kira mau finito (finish, red). Tapi, habis itu, biasa lagi,” ungkapnya.

Perempuan yang lahir di Kalimantan Selatan pada 1 November 1937 tersebut mengaku sempat muncul pikiran akan meninggal. Ia pun mengingat masa-masa lalunya, karena sudah 55 tahun ia bergelut di dunia musik. “Jadi, mungkin habis sakit, “habis” juga saya. Nggak tahunya, selama sakit itu, malah melahirkan lagu lagi. Itu, yang 60 sekian lagu,” ungkapnya.

Selama berobat, Titiek menciptakan sekitar 60 lagu dalam bentuk notasi. Empat lagu di antaranya sudah dilengkapi syair. “Jadi, saya malah merasa baru dibangunin Tuhan. ’Kamu jangan tidur saja. Ayo, bangun,” papar Titiek.

Membuat 60 lagu dalam waktu sesingkat itu akhirnya menjadi rekor tersendiri bagi Titiek. “Sebelum sakit, sebetulnya mau bikin konser 55 tahun di atas panggung. Tapi, kena (kanker) itu, terus diundur. Disuruh sakit dulu. Mungkin jadi 56 tahun saja deh atau 57 tahun di atas panggung,” ucapnya.

Meski terpikir risiko paling parah, Titiek tidak pernah putus asa. Dia terus berjuang untuk sembuh. Ternyata, Titiek memang sanggup melewati pengobatan itu dan masih diberi usia panjang. Putri pasangan Tugeno Puspowidjojo dan Siti Mariam tersebut kemudian berpikir, apakah dirinya masih dibutuhkan banyak orang di dunia.

Bahkan, ketika divonis mengidap kanker, dia pun tidak kaget. Sebab, ada riwayat keturunan dari ayahnya dan kakak kandungnya yang juga mengidap kanker. Bagi Titiek, hanya perlu berpikir jernih untuk tujuan hidupnya, karena hidup bukan untuk mengeluh. “Kerjakan apa yang bisa dikerjakan dengan sepenuh tenaga, pikiran, moral, dan material. Kalau kita pakai semua itu, alam akan mendukung,” ujar Titiek.

Saat ini Titiek justru mendapatkan program penyembuhan tambahan berupa meditasi. “Jadi, anak saya, Petty, punya teman yang bisa sembuh dari lumpuh akibat stroke. Padahal dokter tidak menemukan penyakitnya, sampai dia sempat akan gila. Namun melalui meditasi itu, dia sembuh,” ungkap Titiek.

Sampai saat ini, Titiek sudah menjalani delapan dari 13 kali meditasi yang harus dijalani. Meditasi dilakukan setiap hari dalam dua tahap. Siang dua jam, malam tiga jam. Malam, meditasi setelah pukul enam sore.

Latihannya berupa pernapasan, kemudian lidah ditekuk ke atas. Selanjutnya, memejamkan mata, duduk bersila, serta tidak boleh bergerak maupun bersandar. Latihan pernapasan tersebut tidak bisa dilakukan sembarangan. Misalnya, setelah menarik napas, napas yang dihembuskan tidak boleh sampai terdengar ke telinga.

Ternyata, setelah menjalani meditasi tersebut, Titik mengaku perutnya yang seringkali sakit jika menunduk, kini sudah tidak lagi. Begitu juga apabila ia ingin ke toilet, ia harus minum pencahar. Sekarang tidak perlu lagi, kotorannya keluar dengan sendirinya. “Bahkan, penglihatan saya yang sempat buram, sudah bisa melihat terang,” jelasnya.

Setelah 13 kali meditasi di bawah arahan instruktur, Titiek akan meditasi sendiri sampai sekitar enam bulan, agar kondisinya sempurna. Dia juga membatasi makanan. Salah satunya, tidak mengonsumsi daging merah dan seafood, serta meminum minuman yang bersoda.

=============================================
SEPULUH KIAT MENGHINDARI KANKER

1. Berhenti Merokok
Merokok penyebab utama kanker paru dan hampir 30 persen kanker lainnya. Merokok saat hamil berbahaya bagi bayi yang dikandung.

2. Hindari Sinar Matahari
Sinar matahari berlebihan menyebabkan kerusakan kulit dan kanker kulit. Lindungi kulit dengan krim tabir surya (sunscreen cream), gunakan baju berlengan panjang dan topi atau payung terutama saat terik matahari.

3. Kurangi Kadar Lemak dalam Makanan
Lemak tinggi menyebabkan risiko terkena kanker kolon, prostate dan payudara. Mengontrol berat badan dengan diet seimbang dan olahraga akan mengurangi resiko terkena kanker.

4. Perbanyak Makanan Berserat
Gandum, beras, sayuran dan buah-buahan merupakan sumber serat alami yang baik dan melindungi dari kanker kolorektal.

5. Kurangi Konsumsi Makanan yang Diasap, Dibakar dan Diawetkan dengan Nitrit
Kanker oesofagus dan lambung lebih sering dijumpai di negara yang penduduknya banyak mengonsumsi makanan yang diasap maupun diawetkan dengan nitrit. Dalam makanan yang dibakar juga mengandung zat yang berisiko kanker.

6. Pilih Makanan yang Banyak Mengandung Vitamin A dan C
Vitamin alami dan zat penting lain yang terkandung dalam sayuran dan buah-buahan dapat melindungi kita dari kanker oesofagus, laring, lambung, dan paru.

7. Konsumsi Lebih Banyak Sayuran Golongan Kubis
Kol, brokoli, bunga kol, bok choy, dan kale dapat melindungi dari kanker lambung, kolorektal dan kanker saluran nafas.

8. Hindari Minuman Beralkohol
Risiko mendapat kanker hati dan lambung akan meningkat. Merokok disertai minum alkohol akan meningkatkan resiko yang amat besar untuk terjadinya kanker mulut, tenggorokan, laring dam oesofagus.

9. Periksakan Diri Anda Secara Teratur
Pemeriksaan kesehatan secara teratur adalah langkah yang Bijak. Apabila merasa ada perubahan dalam tubuh, segera temui dokter.

10. Pola Hidup yang Seimbang
Makan yang cukup dan seimbang gizi, penggunaan waktu yang seimbang antara bekerja, istirahat, rekreasi dan olahraga, serta selalu mendekatkan diri pada Tuhan dapat mengurangi risiko timbulnya kanker.


Sumber :

http://www.indonesia-monitor.com/main/index.php?option=com_content&task=view&id=4231&
Itemid=69&mosmsg=Terima+kasih+atas+partisipasi+Anda!

Dikutip dari: http://samaggi-phala.or.id/naskahdamma_dtl.php?id=1448&multi=T&hal=0